Stratigrafi: Ilmu yang Membuka Rahasia Masa Lalu Bumi I Download MindMap Stratigrafi untuk Persiapan Kompre - Geology Dzack

Breaking

Rabu, 01 November 2023

Stratigrafi: Ilmu yang Membuka Rahasia Masa Lalu Bumi I Download MindMap Stratigrafi untuk Persiapan Kompre

Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana Bumi terbentuk dan berevolusi? Bagaimana kehidupan muncul dan berkembang di planet ini? Bagaimana perubahan iklim dan lingkungan mempengaruhi kehidupan dan geologi Bumi? Bagaimana kita bisa menemukan sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut Bumi?

DOWNLOAD MINDMAP STRATIGRAFI DI BAGIAN TERAKHIR

Jika kamu tertarik dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka kamu perlu mempelajari ilmu yang disebut stratigrafi. Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari susunan, hubungan, dan kronologi lapisan batuan (strata) di permukaan Bumi. Dengan mempelajari stratigrafi, kita bisa merekonstruksi sejarah geologi Bumi, mengetahui perubahan iklim dan lingkungan di masa lalu, dan menemukan sumber daya alam seperti minyak bumi dan batubara.

Stratigrafi adalah ilmu yang sangat penting dan berguna bagi banyak bidang, seperti paleontologi, arkeologi, geokimia, geofisika, hidrogeologi, lingkungan, dan bencana alam. Stratigrafi juga sangat bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena kita bisa mengaplikasikan ilmu ini dalam berbagai hal, seperti penentuan usia fosil, penelitian sejarah manusia, analisis kualitas air tanah, mitigasi risiko gempa bumi atau letusan gunung berapi, dan lain-lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang apa itu stratigrafi, mengapa kita mempelajari stratigrafi, bagaimana penerapan stratigrafi dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana penerapan stratigrafi dalam pemetaan geologi, dan mindmap ilmu stratigrafi. Artikel ini ditujukan untuk mahasiswa teknik geologi dan ilmu kebumian yang ingin belajar lebih lanjut tentang ilmu ini. Artikel ini juga bisa dibaca oleh siapa saja yang ingin menambah wawasan tentang geologi Bumi.

Apakah kamu siap untuk membuka rahasia masa lalu Bumi dengan stratigrafi? Mari kita mulai! 😊


Apa itu Stratigrafi

Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari susunan, hubungan, dan kronologi lapisan batuan (strata) di permukaan Bumi. Lapisan batuan adalah hasil dari proses-proses geologi yang terjadi di masa lalu, seperti pengendapan, vulkanisme, tektonik, metamorfisme, erosi, dan lain-lain. Dengan mempelajari lapisan batuan, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi geologi Bumi di masa lalu, termasuk perubahan iklim, lingkungan, dan kehidupan.

Ada beberapa konsep-konsep dasar yang harus kita pahami dalam stratigrafi, antara lain:

  • Prinsip-prinsip stratigrafi: Prinsip-prinsip stratigrafi adalah aturan-aturan yang digunakan untuk menafsirkan susunan, hubungan, dan kronologi lapisan batuan. Beberapa prinsip stratigrafi yang penting adalah:

    • Prinsip superposisi: Prinsip ini menyatakan bahwa dalam suatu susunan lapisan batuan yang tidak terganggu, lapisan yang paling bawah adalah yang paling tua, dan lapisan yang paling atas adalah yang paling muda.
    • Prinsip horisontalitas asli: Prinsip ini menyatakan bahwa lapisan batuan yang terbentuk dari pengendapan sedimen awalnya memiliki bentuk horisontal atau mendatar. Jika ada lapisan batuan yang memiliki bentuk miring atau melengkung, maka itu berarti ada proses geologi lain yang mengubah bentuknya setelah terbentuk.
    • Prinsip kesinambungan lateral: Prinsip ini menyatakan bahwa lapisan batuan yang terbentuk dari pengendapan sedimen awalnya memiliki luas yang sangat besar dan merata. Jika ada lapisan batuan yang terputus-putus atau tidak berhubungan satu sama lain, maka itu berarti ada proses geologi lain yang menghilangkan atau memisahkan bagian-bagian dari lapisan tersebut setelah terbentuk.
    • Prinsip keterpotongan: Prinsip ini menyatakan bahwa jika ada dua atau lebih lapisan batuan yang saling memotong atau menembus satu sama lain, maka lapisan batuan yang memotong atau menembus adalah yang lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong atau ditembus. Contoh dari prinsip ini adalah intrusi magma atau patahan.
    • Prinsip inklusi: Prinsip ini menyatakan bahwa jika ada fragmen-fragmen batuan yang terdapat di dalam suatu lapisan batuan lain, maka fragmen-fragmen tersebut adalah lebih tua daripada lapisan batuan tempat mereka berada. Contoh dari prinsip ini adalah xenolit atau klastik.
    • Prinsip kesesuaian: Prinsip ini menyatakan bahwa jika ada kontak antara dua lapisan batuan yang berbeda jenis atau asal-usulnya, maka kontak tersebut menunjukkan adanya peristiwa geologi penting yang memisahkan kedua lapisan tersebut. Contoh dari prinsip ini adalah kontak diskonformitas atau nonkonformitas.
  • Jenis-jenis strata: Jenis-jenis strata adalah klasifikasi lapisan batuan berdasarkan proses pembentukannya. Ada tiga jenis strata utama, yaitu:

    • Strata sedimen: Strata sedimen adalah lapisan batuan yang terbentuk dari pengendapan material padat (sedimen) oleh air, angin, es, atau gravitasi. Strata sedimen biasanya memiliki tekstur klastik (berbutir) atau non-klastik (kimiawi atau biogenik). Contoh dari strata sedimen adalah pasir, lempung, gamping, gips, dan batubara.
    • Strata vulkanik: Strata vulkanik adalah lapisan batuan yang terbentuk dari pendinginan dan pengerasan material cair (magma) yang keluar dari gunung berapi. Strata vulkanik biasanya memiliki tekstur afanitik (halus) atau porfiritik (kasar dan halus). Contoh dari strata vulkanik adalah basal, andesit, riolit, dan tuf.
    • Strata metamorf: Strata metamorf adalah lapisan batuan yang terbentuk dari perubahan bentuk dan komposisi lapisan batuan lain akibat tekanan dan suhu tinggi. Strata metamorf biasanya memiliki tekstur foliasi (berlapis) atau non-foliasi (tidak berlapis). Contoh dari strata metamorf adalah sekis, gneis, marmer, dan kuarsit.
  • Kriteria-kriteria pembagian strata: Kriteria-kriteria pembagian strata adalah cara-cara untuk membagi lapisan batuan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil dan spesifik berdasarkan karakteristik tertentu. Ada tiga kriteria pembagian strata utama, yaitu:

    • Litologi: Litologi adalah kriteria pembagian strata berdasarkan karakteristik fisik lapisan batuan, seperti warna, tekstur, mineralogi, dan komposisi kimia. Litologi digunakan untuk mengelompokkan lapisan batuan yang memiliki kesamaan fisik dan berasal dari proses geologi yang sama.
    • Biostratigrafi: Biostratigrafi adalah kriteria pembagian strata berdasarkan karakteristik biologis lapisan batuan, seperti fosil hewan atau tumbuhan yang terdapat di dalamnya. Biostratigrafi digunakan untuk mengelompokkan lapisan batuan yang memiliki kesamaan biologis dan berasal dari periode waktu yang sama.
    • Kronostratigrafi: Kronostratigrafi adalah kriteria pembagian strata berdasarkan karakteristik waktu lapisan batuan, seperti usia absolut atau relatifnya. Kronostratigrafi digunakan untuk mengelompokkan lapisan batuan yang memiliki kesamaan waktu dan berasal dari era, periode, atau epok yang sama.
  • Satuan-satuan stratigrafi: Satuan-satuan stratigrafi adalah hasil dari pembagian strata menjadi unit-unit yang lebih kecil dan spesifik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada empat satuan stratigrafi utama, yaitu:

    • Formasi: Formasi adalah satuan stratigrafi dasar yang terdiri dari satu atau lebih lapisan batuan yang dapat dibedakan dari lapisan batuan lain berdasarkan litologi atau biostratigrafi. Formasi biasanya diberi nama berdasarkan tempat asalnya dan jenis batuannya. Contoh: Formasi Citarum (batugamping), Formasi Halang (batupasir), Formasi Jampang (batulempung).
    • Kelompok: Kelompok adalah satuan stratigrafi yang terdiri dari dua atau lebih formasi yang memiliki hubungan genetik atau stratigrafik. Kelompok biasanya diberi nama berdasarkan tempat asalnya atau ciri khasnya. Contoh: Kelompok Bandung (formasi Citarum, Halang, Jampang), Kelompok Bogor (formasi Cibulakan, Parigi, Cisubuh).
    • Anggota: Anggota adalah satuan stratigrafi yang terdiri dari bagian-bagian dari suatu formasi yang dapat dibedakan dari bagian-bagian lain berdasarkan litologi atau biostratigrafi. Anggota biasanya diberi nama berdasarkan tempat asalnya atau ciri khasnya. Contoh: Anggota Cibeureum (bagian atas formasi Citarum), Anggota Cipari (bagian bawah formasi Halang), Anggota Ciwalen (bagian tengah formasi Jampang).
    • Lapisan: Lapisan adalah satuan stratigrafi yang terdiri dari bagian-bagian dari suatu anggota atau formasi yang dapat dibedakan dari bagian-bagian lain berdasarkan litologi atau biostratigrafi. Lapisan biasanya tidak diberi nama khusus, tetapi hanya diberi nomor urut. Contoh: Lapisan 1 (batugamping fosilifer), Lapisan 2 (batupasir konglomeratik), Lapisan 3 (batulempung karbonat).


Mengapa Kita Mempelajari Stratigrafi

Stratigrafi adalah ilmu yang sangat penting dan berguna bagi kita, karena dengan mempelajari stratigrafi, kita bisa mendapatkan banyak manfaat, antara lain:

  • Merekonstruksi sejarah geologi Bumi: Dengan mempelajari stratigrafi, kita bisa mengetahui bagaimana Bumi terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu. Kita bisa mengetahui kapan dan bagaimana pergeseran benua, pembentukan pegunungan, aktivitas vulkanik, dan proses geologi lainnya terjadi. Kita juga bisa mengetahui kapan dan bagaimana perubahan iklim, lingkungan, dan kehidupan terjadi di Bumi. Kita bisa mengetahui kapan dan bagaimana munculnya kehidupan pertama, evolusi kehidupan, dan peristiwa kepunahan massal. Dengan demikian, kita bisa memahami asal-usul dan perkembangan Bumi sebagai planet yang unik dan hidup.

    Contoh: Dengan menggunakan stratigrafi, para ilmuwan dapat menentukan usia Bumi sekitar 4,6 miliar tahun. Mereka juga dapat menentukan kapan terjadi era Paleozoikum (541-252 juta tahun lalu), Mesozoikum (252-66 juta tahun lalu), dan Kenozoikum (66 juta tahun lalu sampai sekarang). Mereka juga dapat menentukan kapan terjadi periode-periode seperti Karbon (359-299 juta tahun lalu), Trias (252-201 juta tahun lalu), Jura (201-145 juta tahun lalu), Kretaseus (145-66 juta tahun lalu), Paleogen (66-23 juta tahun lalu), Neogen (23-2,6 juta tahun lalu), dan Kuarter (2,6 juta tahun lalu sampai sekarang). Mereka juga dapat menentukan kapan terjadi epok-epok seperti Holosen (11.700 tahun lalu sampai sekarang), Pleistosen (2,6 juta tahun lalu sampai 11.700 tahun lalu), Pliosen (5,3-2,6 juta tahun lalu), Miosen (23-5,3 juta tahun lalu), Oligosen (34-23 juta tahun lalu), Eosen (56-34 juta tahun lalu), Paleosen (66-56 juta tahun lalu), dan lain-lain.

    Dengan menggunakan stratigrafi, para ilmuwan juga dapat mengetahui kapan dan bagaimana peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah geologi Bumi terjadi, seperti:

    • Pembentukan Bulan akibat tabrakan antara Bumi dengan planet Teia sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
    • Pembentukan atmosfer dan hidrosfer Bumi akibat pelepasan gas-gas dari dalam Bumi sekitar 4 miliar tahun lalu.
    • Munculnya kehidupan pertama berupa bakteri prokariotik di laut sekitar 3,8 miliar tahun lalu.
    • Munculnya fotosintesis oksigenik oleh bakteri sianobakteri sekitar 3 miliar tahun lalu.
    • Munculnya sel eukariotik akibat endosimbiosis antara bakteri prokariotik sekitar 2 miliar tahun lalu.
    • Munculnya organisme multiseluler akibat diferensiasi sel eukariotik sekitar 1,5 miliar tahun lalu.
    • Munculnya hewan pertama berupa spons laut sekitar 635 juta tahun lalu.
    • Munculnya tumbuhan darat pertama berupa lumut sekitar 470 juta tahun lalu.
    • Munculnya vertebrata darat pertama berupa amfibi sekitar 370 juta tahun lalu.
    • Munculnya reptil pertama berupa amniota sekitar 312 juta tahun lalu.
    • Munculnya dinosaurus pertama berupa arkhosauria sekitar 245 juta tahun lalu.
    • Munculnya mamalia pertama berupa sinapsida sekitar 225 juta tahun lalu.
    • Munculnya burung pertama berupa arkeopteriks sekitar 150 juta tahun lalu.
    • Munculnya bunga pertama berupa angiosperma sekitar 125 juta tahun lalu.
    • Munculnya primata pertama berupa plesiadapiformes sekitar 65 juta tahun lalu.
    • Munculnya manusia pertama berupa hominida sekitar 7 juta tahun lalu.

    Dengan menggunakan stratigrafi, para ilmuwan juga dapat mengetahui kapan dan bagaimana perubahan iklim, lingkungan, dan kehidupan terjadi di Bumi, seperti:

    • Periode es global (Snowball Earth) yang terjadi sekitar 2,4 miliar tahun lalu dan sekitar 700 juta tahun lalu, ketika seluruh permukaan Bumi tertutup oleh es dan salju.

    • Periode hangat global (Hothouse Earth) yang terjadi sekitar 55 juta tahun lalu, ketika suhu rata-rata Bumi mencapai 14°C lebih tinggi daripada saat ini dan tidak ada es di kutub.

    • Periode glasial dan interglasial yang terjadi secara bergantian sejak sekitar 2,6 juta tahun lalu sampai sekarang, ketika suhu rata-rata Bumi naik dan turun secara siklik dan menyebabkan es mencair dan membeku di kutub dan pegunungan.

    • Peristiwa kepunahan massal yang terjadi sebanyak lima kali dalam sejarah geologi Bumi, yaitu:

      • Kepunahan Ordovisium-Silur (sekitar 445 juta tahun lalu), ketika sekitar 85% spesies laut punah akibat penurunan suhu dan kenaikan permukaan laut.
      • Kepunahan Devon-Akarbon (sekitar 375 juta tahun lalu), ketika sekitar 75% spesies laut dan darat punah akibat perubahan iklim dan lingkungan.
      • Kepunahan Perm-Trias (sekitar 252 juta tahun lalu), ketika sekitar 96% spesies laut dan 70% spesies darat punah akibat letusan gunung berapi, perubahan iklim, dan anoksia laut.
      • Kepunahan Trias-Jura (sekitar 201 juta tahun lalu), ketika sekitar 80% spesies laut dan darat punah akibat letusan gunung berapi, perubahan iklim, dan fragmentasi benua.
      • Kepunahan Kretaseus-Paleogen (sekitar 66 juta tahun lalu), ketika sekitar 76% spesies laut dan darat punah akibat tabrakan asteroid, letusan gunung berapi, perubahan iklim, dan kebakaran hutan.
  • Menemukan sumber daya alam: Dengan mempelajari stratigrafi, kita bisa mengetahui di mana dan bagaimana sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut Bumi terbentuk. Sumber daya alam adalah bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beberapa sumber daya alam yang penting adalah:

    • Minyak bumi: Minyak bumi adalah cairan kental yang terbentuk dari penguraian bahan organik seperti plankton di dalam lapisan batuan sedimen. Minyak bumi dapat digunakan sebagai bahan bakar, pelumas, atau bahan baku industri kimia. Untuk menemukan minyak bumi, kita harus mencari formasi batuan sedimen yang memiliki ciri-ciri sebagai sumber (source rock), reservoir (reservoir rock), penutup (cap rock), dan perangkap (trap) minyak bumi. Contoh: Formasi Talang Akar (sumber), Formasi Baturaja (reservoir), Formasi Telisa (penutup), dan Antiklin Limau (perangkap) di Sumatera Selatan.
    • Batubara : Batubara adalah padatan hitam yang terbentuk dari penguraian bahan organik seperti tumbuhan di dalam lapisan batuan sedimen. Batubara dapat digunakan sebagai bahan bakar, pupuk, atau bahan baku industri kimia. Untuk menemukan batubara, kita harus mencari formasi batuan sedimen yang memiliki ciri-ciri sebagai sumber (source rock), reservoir (reservoir rock), penutup (cap rock), dan perangkap (trap) batubara. Contoh: Formasi Muara Enim (sumber, reservoir, penutup, dan perangkap) di Sumatera Selatan.
    • Bijih mineral : Bijih mineral adalah batuan yang mengandung konsentrasi unsur-unsur kimia tertentu yang dapat diekstraksi secara ekonomis. Bijih mineral dapat digunakan sebagai bahan logam, non-logam, atau campuran. Untuk menemukan bijih mineral, kita harus mencari formasi batuan vulkanik atau metamorf yang memiliki ciri-ciri sebagai sumber (source rock), reservoir (reservoir rock), penutup (cap rock), dan perangkap (trap) bijih mineral. Contoh: Formasi Bayah (sumber dan reservoir), Formasi Ciletuh (penutup dan perangkap) di Jawa Barat.
    • Air tanah : Air tanah adalah air yang terdapat di dalam pori-pori atau celah-celah lapisan batuan sedimen. Air tanah dapat digunakan sebagai sumber air bersih, irigasi, atau pembangkit listrik. Untuk menemukan air tanah, kita harus mencari formasi batuan sedimen yang memiliki ciri-ciri sebagai akuifer (aquifer), yaitu lapisan batuan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah dengan baik. Contoh: Formasi Rajamandala (akuifer karst) di Jawa Barat.


Bagaimana Penerapan Stratigrafi dalam Kehidupan Sehari-hari

Stratigrafi tidak hanya berguna bagi para ilmuwan atau peneliti yang ingin mengetahui sejarah geologi Bumi atau menemukan sumber daya alam. Stratigrafi juga bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena kita bisa mengaplikasikan ilmu ini dalam berbagai hal, seperti:

  • Penentuan usia fosil: Fosil adalah sisa-sisa atau jejak-jejak kehidupan yang terawetkan di dalam lapisan batuan. Fosil dapat memberikan informasi tentang evolusi, ekologi, dan perilaku organisme di masa lalu. Untuk mengetahui usia fosil, kita bisa menggunakan stratigrafi, yaitu dengan membandingkan posisi fosil dengan lapisan batuan di sekitarnya. Ada dua cara untuk menentukan usia fosil dengan stratigrafi, yaitu:

    • Usia relatif: Usia relatif adalah usia fosil yang ditentukan berdasarkan perbandingan dengan fosil atau lapisan batuan lain yang sudah diketahui usianya. Usia relatif dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip-prinsip stratigrafi, seperti superposisi, keterpotongan, inklusi, dan kesesuaian. Usia relatif juga dapat ditentukan dengan menggunakan biostratigrafi, yaitu dengan membandingkan fosil dengan fosil indeks (index fossil), yaitu fosil yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

      • Hidup dalam periode waktu yang singkat dan spesifik.
      • Memiliki distribusi geografis yang luas dan merata.
      • Mudah dikenali dan dibedakan dari fosil lain.

    Contoh: Fosil ammonit adalah salah satu contoh fosil indeks yang sering digunakan untuk menentukan usia relatif. Ammonit adalah hewan laut berbentuk kerang yang hidup dari periode Devon sampai Kretaseus (sekitar 400-66 juta tahun lalu). Ammonit memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan periode waktu tertentu. Dengan membandingkan bentuk dan ukuran ammonit dengan tabel stratigrafik, kita bisa mengetahui usia relatif fosil tersebut.

    • Usia absolut: Usia absolut adalah usia fosil yang ditentukan berdasarkan pengukuran kuantitatif terhadap unsur-unsur radioaktif yang terdapat di dalam fosil atau lapisan batuan di sekitarnya. Usia absolut dapat ditentukan dengan menggunakan kronostratigrafi, yaitu dengan menggunakan metode-metode penanggalan radiometrik (radiometric dating), seperti:

      • Penanggalan karbon-14: Penanggalan karbon-14 adalah metode penanggalan radiometrik yang digunakan untuk menentukan usia fosil organik (tumbuhan atau hewan) yang hidup dalam 50.000 tahun terakhir. Metode ini berdasarkan pada peluruhan unsur karbon-14 (C-14) menjadi nitrogen-14 (N-14) dengan waktu paruh sekitar 5.730 tahun. Dengan mengukur rasio C-14 dan C-12 (karbon stabil) di dalam fosil, kita bisa mengetahui usia absolut fosil tersebut.
      • Penanggalan kalium-argon: Penanggalan kalium-argon adalah metode penanggalan radiometrik yang digunakan untuk menentukan usia fosil non-organik (batuan atau mineral) yang hidup lebih dari 100.000 tahun lalu. Metode ini berdasarkan pada peluruhan unsur kalium-40 (K-40) menjadi argon-40 (Ar-40) dengan waktu paruh sekitar 1,3 miliar tahun. Dengan mengukur rasio K-40 dan Ar-40 di dalam fosil, kita bisa mengetahui usia absolut fosil tersebut.

    Contoh: Fosil manusia purba adalah salah satu contoh fosil yang sering ditentukan usia absolutnya dengan menggunakan penanggalan radiometrik. Fosil manusia purba dapat berasal dari organik (tulang atau gigi) atau non-organik (batu atau tanah) yang berhubungan dengan aktivitas manusia purba, seperti perkakas, senjata, atau api. Dengan menggunakan penanggalan karbon-14 atau penanggalan kalium-argon, kita bisa mengetahui usia absolut fosil tersebut.


Bagaimana Penerapan Stratigrafi dalam Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi adalah proses menggambarkan karakteristik geologi suatu daerah atau wilayah pada peta. Pemetaan geologi dapat memberikan informasi tentang susunan, hubungan, dan kronologi lapisan batuan, struktur geologi, sumber daya alam, potensi bencana alam, dan aspek-aspek geologi lainnya di suatu daerah atau wilayah. Pemetaan geologi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti eksplorasi, penelitian, pendidikan, atau pengembangan.

Stratigrafi adalah ilmu yang sangat penting dan berguna dalam pemetaan geologi, karena dengan menggunakan stratigrafi, kita bisa menentukan dan menggambarkan lapisan batuan yang ada di suatu daerah atau wilayah. Stratigrafi juga membantu kita untuk menginterpretasi sejarah geologi dan evolusi suatu daerah atau wilayah berdasarkan lapisan batuan yang ada.


MindMap Ilmu Stratigrafi

Mindmap adalah diagram yang menggambarkan konsep-konsep utama dan hubungan-hubungan antara konsep-konsep tersebut dalam suatu topik. Mindmap dapat membantu kita memahami dan mengingat ilmu stratigrafi dengan lebih mudah dan efektif.

Di bagian ini, saya akan menyediakan link untuk kamu dapat mendownload mindmap stratigrafi yang telah saya buat. Mindmap ini berisi konsep-konsep stratigrafi yang lebih dalam dan terstruktur.

Download Mindmap Ilmu Stratigrafi

Saya harap mindmap ini bisa membantumu belajar ilmu stratigrafi dengan lebih mudah dan menyenangkan. Jika kamu punya pertanyaan atau masukan tentang mindmap ini, silakan beritahu saya. 😊

Kesimpulan

Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari susunan, hubungan, dan kronologi lapisan batuan (strata) di permukaan Bumi. Dengan mempelajari stratigrafi, kita bisa merekonstruksi sejarah geologi Bumi, mengetahui perubahan iklim dan lingkungan di masa lalu, dan menemukan sumber daya alam seperti minyak bumi dan batubara.

Stratigrafi juga bermanfaat bagi kita dalam kehidupan sehari-hari, karena kita bisa mengaplikasikan ilmu ini dalam berbagai hal, seperti penentuan usia fosil, penelitian sejarah manusia, analisis kualitas air tanah, mitigasi risiko gempa bumi atau letusan gunung berapi, dan lain-lain.

Stratigrafi juga penting dan berguna dalam pemetaan geologi, karena dengan menggunakan stratigrafi, kita bisa menentukan dan menggambarkan lapisan batuan yang ada di suatu daerah atau wilayah. Stratigrafi juga membantu kita untuk menginterpretasi sejarah geologi dan evolusi suatu daerah atau wilayah berdasarkan lapisan batuan yang ada.

Dalam artikel ini, kita telah membahas lebih detail tentang apa itu stratigrafi, mengapa kita mempelajari stratigrafi, bagaimana penerapan stratigrafi dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana penerapan stratigrafi dalam pemetaan geologi, dan mindmap ilmu stratigrafi.

Artikel ini ditujukan untuk mahasiswa teknik geologi dan ilmu kebumian yang ingin belajar lebih lanjut tentang ilmu ini. Artikel ini juga bisa dibaca oleh siapa saja yang ingin menambah wawasan tentang geologi Bumi.

Demikianlah artikel yang saya buat tentang stratigrafi. Saya harap artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu. Jika kamu suka dengan artikel ini, silakan berikan apresiasi atau komentar positif. Jika kamu punya pertanyaan atau masukan tentang artikel ini, silakan beritahu saya. Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa lagi! 😊

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • Parker, Sybil P., ed. McGraw-Hill Dictionary of Scientific and Technical Terms. 4th ed. New York: McGraw-Hill, 1984.
  • Schindewolf, Otto Heinrich. Grundfragen der Paläontologie: Geologische Zeitmessung, Organische Stammesentwicklung, Biologische Systematik. Stuttgart: E. Schweizerbart’sche Verlagsbuchhandlung, 1954.
  • Moore, Raymond Cecil. Introduction to Historical Geology. New York: McGraw-Hill, 1941.
  • Koesoemadinata, R.P., ed. Sandi Stratigrafi Indonesia 1996. Bandung: Ikatan Ahli Geologi Indonesia, 1996.
  • Boggs Jr., Sam. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. 5th ed. Boston: Pearson, 2012.
  • Korea Institute of Fusion Energy. “Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR) facility.” Accessed December 9, 2021.
  • NASA. “Sun Facts.” Accessed December 9, 2021.

Tidak ada komentar: