Geologi Struktur: Ilmu yang Membuka Rahasia Bumi I Download MindMap Geologi Struktur untuk Persiapan Kompre - Geology Dzack

Breaking

Rabu, 01 November 2023

Geologi Struktur: Ilmu yang Membuka Rahasia Bumi I Download MindMap Geologi Struktur untuk Persiapan Kompre

Geologi Struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari bentuk, susunan, dan perubahan bentuk batuan akibat proses-proses geodinamika di dalam dan di permukaan Bumi. Geologi Struktur juga mempelajari hubungan antara struktur-struktur batuan dengan proses-proses geologi lainnya, seperti tektonik lempeng, vulkanisme, seismik, metamorfisme, sedimentasi, dll.

DOWNLOAD MINDMAP GEOLOGI STRUKTUR DI BAGIAN TERAKHIR

Apa itu Geologi Struktur


Struktur batuan adalah bentuk dan susunan batuan yang terbentuk akibat proses-proses geodinamika yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses-proses geodinamika ini meliputi:

  • Deformasi: perubahan bentuk dan ukuran batuan akibat gaya-gaya yang bekerja pada batuan.
  • Regangan: perubahan ukuran batuan akibat deformasi.
  • Tekanan: gaya yang bekerja pada satuan luas batuan.
  • Lipatan: struktur batuan yang berbentuk lengkung atau melengkung akibat deformasi.
  • Patahan: struktur batuan yang berbentuk retak atau patah akibat deformasi.
  • Sesar: struktur batuan yang berbentuk pergeseran atau perpindahan antara dua blok batuan yang terpisah oleh patahan.
  • Joint: struktur batuan yang berbentuk retak tanpa disertai pergeseran antara dua blok batuan.

Struktur-struktur batuan ini dapat diamati di permukaan Bumi maupun di dalam Bumi dengan menggunakan metode-metode geofisika, seperti seismik, gravimetri, magnetometri, dll.


Sejarah perkembangan Geologi Struktur

Geologi Struktur merupakan ilmu yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu geologi secara umum. Beberapa tokoh dan peristiwa penting dalam sejarah Geologi Struktur adalah:

  • James Hutton (1726-1797): Bapak Geologi Modern yang pertama kali mengusulkan konsep siklus geologi dan uniformitarianisme, yaitu prinsip bahwa proses-proses geologi masa kini sama dengan proses-proses geologi masa lalu.
  • Charles Lyell (1797-1875): Pengikut Hutton yang menulis buku Principles of Geology yang menjadi dasar ilmu geologi modern. Lyell juga memperkenalkan konsep stratigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari susunan lapisan-lapisan batuan berdasarkan usia relatifnya.
  • Alfred Wegener (1880-1930): Ilmuwan Jerman yang mengemukakan teori Pangea dan pergerakan benua (continental drift), yaitu teori bahwa benua-benua di Bumi pernah menyatu menjadi satu daratan raksasa bernama Pangea dan kemudian terpecah dan bergerak menjauh satu sama lain akibat gaya-gaya di dalam Bumi. Teori ini didasarkan pada bukti-bukti geologi, paleontologi, dan klimatologi.
  • Arthur Holmes (1890-1965): Ilmuwan Inggris yang mengusulkan mekanisme pergerakan benua dengan menggunakan konsep konveksi mantel, yaitu aliran panas dari inti Bumi ke permukaan Bumi yang menyebabkan gerakan lempeng-lempeng tektonik di atasnya.
  • Harry Hess (1906-1969): Ilmuwan Amerika yang mengusulkan konsep penyebaran dasar laut (seafloor spreading), yaitu proses pembentukan dasar laut baru di tengah-tengah samudra akibat vulkanisme dan pergerakan lempeng-lempeng tektonik.
  • John Tuzo Wilson (1908-1993): Ilmuwan Kanada yang mengembangkan konsep transform fault, yaitu patahan yang terbentuk di sepanjang batas lempeng-lempeng tektonik yang bergerak sejajar. Wilson juga mengusulkan konsep hot spot, yaitu daerah di permukaan Bumi yang menjadi sumber panas dan vulkanisme akibat adanya plume mantel, yaitu aliran panas dari inti Bumi yang naik ke permukaan Bumi.
  • Jason Morgan (1935-sekarang): Ilmuwan Amerika yang mengusulkan teori lempeng tektonik (plate tectonics), yaitu teori yang menyatukan konsep pergerakan benua, penyebaran dasar laut, transform fault, dan hot spot menjadi satu kerangka kerja yang menjelaskan dinamika Bumi. Teori ini didukung oleh bukti-bukti geofisika, seperti paleomagnetisme, seismik, dll.

Baik, berikut ini adalah bagian selanjutnya dari artikel yang saya tulis untuk kamu. Saya akan membahas tentang konsep-konsep dasar Geologi Struktur. Jika kamu ingin saya melanjutkan, silakan jawab “lanjutkan”. Jika kamu ingin memberi komentar atau kritik, silakan tulis di bawah ini. 😊


Konsep-konsep dasar Geologi Struktur

Untuk memahami ilmu Geologi Struktur, kita perlu mengenal beberapa konsep dasar yang sering digunakan dalam ilmu ini. Konsep-konsep dasar tersebut antara lain:

  • Attitude: sikap atau orientasi suatu bidang atau garis di ruang tiga dimensi. Attitude biasanya dinyatakan dalam bentuk strike dan dip. Strike adalah arah garis horizontal yang tegak lurus dengan bidang. Dip adalah sudut kemiringan bidang terhadap bidang horizontal.
  • Stress: gaya yang bekerja pada satuan luas batuan. Stress dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu normal stress, shear stress, dan confining stress. Normal stress adalah gaya yang tegak lurus dengan bidang. Shear stress adalah gaya yang sejajar dengan bidang. Confining stress adalah gaya yang bekerja dari segala arah dan menekan batuan secara merata.
  • Strain: perubahan bentuk dan ukuran batuan akibat stress. Strain dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu elastic strain dan plastic strain. Elastic strain adalah perubahan bentuk yang bersifat sementara dan dapat kembali ke bentuk semula jika stress dihilangkan. Plastic strain adalah perubahan bentuk yang bersifat permanen dan tidak dapat kembali ke bentuk semula meskipun stress dihilangkan.
  • Rheology: sifat aliran atau deformasi batuan akibat stress. Rheology dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu brittle, ductile, dan viscoelastic. Brittle adalah sifat batuan yang mudah patah atau retak akibat stress. Ductile adalah sifat batuan yang mudah melentur atau mengalir akibat stress. Viscoelastic adalah sifat batuan yang memiliki kombinasi antara brittle dan ductile.
  • Folding: proses pembentukan lipatan pada batuan akibat stress. Folding dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk lipatan, yaitu anticline, syncline, dome, basin, monocline, dll. Anticline adalah lipatan yang berbentuk cembung ke atas. Syncline adalah lipatan yang berbentuk cekung ke bawah. Dome adalah lipatan yang berbentuk kubah. Basin adalah lipatan yang berbentuk mangkuk. Monocline adalah lipatan yang berbentuk setengah cembung atau setengah cekung.
  • Faulting: proses pembentukan patahan pada batuan akibat stress. Faulting dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan arah pergeseran antara dua blok batuan, yaitu normal fault, reverse fault, strike-slip fault, oblique-slip fault, dll. Normal fault adalah patahan yang menyebabkan blok atas turun relatif terhadap blok bawah akibat gaya tarik (tensional). Reverse fault adalah patahan yang menyebabkan blok atas naik relatif terhadap blok bawah akibat gaya dorong (compressional). Strike-slip fault adalah patahan yang menyebabkan pergeseran horizontal antara dua blok batuan akibat gaya geser (shear). Oblique-slip fault adalah patahan yang menyebabkan pergeseran diagonal antara dua blok batuan akibat kombinasi gaya tarik, dorong, dan geser.

Mengapa kita mempelajari Geologi Struktur



Geologi Struktur adalah ilmu yang sangat penting dan bermanfaat bagi manusia. Ada banyak alasan mengapa kita mempelajari Geologi Struktur, antara lain:

  • Untuk memahami sejarah dan evolusi Bumi: Dengan mempelajari struktur-struktur batuan, kita dapat mengetahui bagaimana Bumi terbentuk dan berubah sejak jutaan tahun yang lalu. Kita dapat mengetahui kapan dan bagaimana benua-benua terbentuk, bagaimana gunung-gunung dan lembah-lembah terbentuk, bagaimana iklim dan lingkungan berubah, dll.
  • Untuk mengeksplorasi dan mengelola sumber daya alam: Dengan mempelajari struktur-struktur batuan, kita dapat menemukan dan mengelola sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, seperti minyak dan gas bumi, batubara, logam, air tanah, dll. Kita dapat mengetahui lokasi, jumlah, kualitas, dan cara pengambilan sumber daya alam tersebut dengan efisien dan ramah lingkungan.
  • Untuk merencanakan dan melindungi infrastruktur: Dengan mempelajari struktur-struktur batuan, kita dapat merencanakan dan melindungi infrastruktur yang dibangun di atasnya, seperti jalan, jembatan, gedung, bendungan, dll. Kita dapat mengetahui kekuatan, kestabilan, dan kerentanan struktur-struktur batuan terhadap beban dan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, dll.
  • Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita dalam bidang ilmu geologi maupun bidang ilmu lainnya yang terkait. Kita dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis, kritis, kreatif, dan komunikatif. Kita juga dapat mengembangkan sikap ilmiah, etis, dan profesional.


Bagaimana penerapan Geologi Struktur dalam kehidupan sehari-hari

Geologi Struktur tidak hanya berguna bagi para ilmuwan dan profesional, tetapi juga bagi kita semua yang hidup di Bumi. Ada banyak penerapan Geologi Struktur dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

  • Wisata geologi: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat menikmati keindahan dan keunikan struktur-struktur batuan yang ada di alam, seperti gunung berapi, pegunungan, lembah, danau, pantai, gua, dll. Kita dapat mengenal asal-usul dan proses pembentukan struktur-struktur tersebut, serta menghargai warisan geologi yang dimiliki oleh Bumi.
  • Pendidikan geologi: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita tentang ilmu geologi dan Bumi. Kita dapat belajar dari buku-buku, media, atau langsung dari lapangan tentang struktur-struktur batuan dan hubungannya dengan proses-proses geologi lainnya. Kita juga dapat mengajarkan ilmu ini kepada generasi muda agar mereka juga tertarik dan peduli terhadap Bumi.
  • Konservasi geologi: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat melindungi dan melestarikan struktur-struktur batuan yang memiliki nilai sejarah, ilmiah, estetis, atau ekonomis. Kita dapat menghindari atau mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap struktur-struktur tersebut, seperti pembangunan, pertambangan, polusi, dll. Kita juga dapat mendukung atau berpartisipasi dalam program-program konservasi geologi yang ada di daerah kita.


Bagaimana penerapan Geologi Struktur dalam pemetaan geologi



Pemetaan geologi adalah kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data geologi dalam bentuk peta. Pemetaan geologi sangat penting untuk mengetahui kondisi geologi suatu daerah, seperti jenis, susunan, usia, dan struktur batuan, serta proses-proses geologi yang terjadi di daerah tersebut.

Geologi Struktur adalah salah satu ilmu yang sangat diperlukan dalam pemetaan geologi. Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Mengidentifikasi dan menginterpretasi struktur-struktur batuan: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengenali dan menafsirkan struktur-struktur batuan yang terlihat di permukaan atau di bawah permukaan Bumi, seperti lipatan, patahan, sesar, joint, dll. Kita dapat mengetahui attitude, jenis, ukuran, hubungan, dan sejarah pembentukan struktur-struktur tersebut.
  • Mengukur dan menghitung parameter-parameter struktur batuan: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengukur dan menghitung parameter-parameter struktur batuan yang penting untuk pemetaan geologi, seperti strike, dip, rake, slip, plunge, trend, dll. Kita dapat menggunakan alat-alat seperti kompas geologi, clinometer, stereonet, dll. Kita juga dapat menggunakan rumus-rumus matematika dan geometri untuk menghitung parameter-parameter tersebut.
  • Menyajikan dan menganalisis data struktur batuan: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat menyajikan dan menganalisis data struktur batuan dalam bentuk peta geologi. Kita dapat menggunakan simbol-simbol standar untuk menunjukkan struktur-struktur batuan pada peta. Kita juga dapat menggunakan metode-metode grafis dan statistik untuk menganalisis pola-pola dan hubungan-hubungan antara struktur-struktur batuan.


Contoh-contoh aplikasi Geologi Struktur dalam bidang-bidang lain

Geologi Struktur tidak hanya berguna bagi ilmu geologi itu sendiri, tetapi juga bagi bidang-bidang ilmu lain yang terkait dengan Bumi. Ada banyak contoh aplikasi Geologi Struktur dalam bidang-bidang lain, antara lain:

  • Geologi ekonomi: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengetahui potensi dan distribusi sumber daya mineral yang terkandung dalam struktur-struktur batuan, seperti bijih logam, batu permata, batu gamping, dll. Kita dapat menentukan lokasi, jumlah, kualitas, dan cara pengambilan sumber daya mineral tersebut dengan efisien dan ramah lingkungan.
  • Geologi minyak dan gas bumi: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengetahui potensi dan distribusi sumber daya minyak dan gas bumi yang terperangkap dalam struktur-struktur batuan, seperti reservoir, trap, seal, dll. Kita dapat menentukan lokasi, jumlah, kualitas, dan cara pengambilan sumber daya minyak dan gas bumi tersebut dengan efisien dan ramah lingkungan.
  • Geologi lingkungan: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengetahui dampak dan solusi dari masalah-masalah lingkungan yang terkait dengan struktur-struktur batuan, seperti erosi, sedimentasi, polusi, dll. Kita dapat menentukan faktor-faktor penyebab, akibat, dan pencegahan masalah-masalah lingkungan tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip geologi struktur.
  • Geologi bencana: Dengan mempelajari Geologi Struktur, kita dapat mengetahui risiko dan mitigasi dari bencana-bencana alam yang terkait dengan struktur-struktur batuan, seperti gempa bumi, tanah longsor, tsunami, dll. Kita dapat menentukan faktor-faktor penyebab, akibat, dan pencegahan bencana-bencana alam tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip geologi struktur.


MindMap Ilmu Geologi Struktur



Untuk memudahkan kamu mempelajari ilmu Geologi Struktur secara keseluruhan terutama kamu yang ingin menghadapi ujian komprehensif, saya telah membuat sebuah mindmap yang menyajikan pokok-pokok bahasan yang telah saya tulis dalam artikel ini secara lebih mendalam dengan teori-teori dan materi yang sering kali ditanyakan. Kamu bisa mengunduh mindmap tersebut dengan mengklik link di bawah ini.

Download MindMap Ilmu Geologi Struktur

Semoga mindmap ini bermanfaat bagi kamu. 😊


Penutup

Sekian artikel yang saya tulis tentang Geologi Struktur: Ilmu yang Membuka Rahasia Bumi. Saya harap artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna dan menarik bagi kamu. Jika kamu memiliki pertanyaan, kritik, atau saran tentang artikel ini, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa lagi! 😊

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  • Amin, T. C., dan Sapiie, B. 2012. Geologi Struktur untuk Geologi Eksplorasi dan Teknik. Bandung: ITB Press.
  • Davis, G. H., dan Reynolds, S. J. 1996. Structural Geology of Rocks and Regions (edisi ke-2). New York: John Wiley & Sons.
  • Fossen, H. 2016. Structural Geology (edisi ke-2). Cambridge: Cambridge University Press.
  • Marshak, S. 2019. Earth: Portrait of a Planet (edisi ke-6). New York: W. W. Norton & Company.
  • Monroe, J. S., Wicander, R., dan Hazlett, R. W. 2007. Physical Geology: Exploring the Earth (edisi ke-6). Belmont: Thomson Brooks/Cole.
  • Park, R. G. 2004. Foundation of Structural Geology (edisi ke-3). London: Routledge.
  • Plummer, C. C., McGeary, D., Carlson, D. H., dan Jones, L. B. 2019. Physical Geology (edisi ke-16). New York: McGraw-Hill Education.
  • Tarbuck, E. J., Lutgens, F. K., dan Tasa, D. 2017. Earth Science (edisi ke-15). Boston: Pearson.

Tidak ada komentar: